News Ticker

Inilah Derita Pahit Para Ilmuwan Indonesia Yang Tidak Dihargai Di Tanah Kelahirannya

By agoy - Sabtu, 13 Februari 2016 No Comments

INDONESIA. Negara berbentuk kepulauan yang sangat kaya. Kekayaan yang dimiliki oleh negara ini, tidak sebatas pada sumber daya alam seperti aneka tambang, kekayaannya lebih banyak lagi. Flora dan fauna begitu beragam jenisnya, keindahan alam seperti pantai, gunung, danau, dan pemandangan lainnya juga sangat mengesankan. Terlebih lagi, Negara kita yang tercinta ini sebenarnya memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat tinggi.

Indonesia banyak memiliki orang pintar, namun tidak sedikit dari mereka yang tidak dihargai dan didukung oleh pemerintah yang berkuasa di tanah kelahiran mereka. Berikut adalah beberapa orang indonesia yang terbuang karena kepintarannya

1. B.J Habibie


Di posisi pertama, siapa pun dengan tahun kelahiran maksimal tahun 2006 sudah pasti mengenal beliau. Mantan Presiden Republik Indonesia ke-3 ini adalah seorang ilmuwan. Beliau sangat ahli dalam industri penerbangan. Namun sayangnya, Indonesia bukan merupakan tempat yang tepat bagi beliau untuk mengabdi. Sekali pun beliau ingin, tetapi sistem pemerintahan kita yang seperti inilah yang mengharuskannya menelan air liur kering dan lebih memilih untuk tetap bersama Jerman.

2. Ricky Elson


Pernah dengar nama Ricky Elson ? Kebanyakan dari kita menjawab tidak. Ya tentu saja, dan saya juga memaklumi hal tersebut. Seorang brilian seperti beliau adalah korban ke-dua yang merasakan pahitnya menjadi seorang penemu di Indonesia. Penemuannya yang paling tidak dihargai sebenarnya adalah sebuah mobil listrik (bukan mobil esemka lhoo) yang diberi nama Selo dan Gendhis. Izin produksi massal yang tak kunjung keluar merupakan alasan terbesar bagi pembuat kincir angin terbaik dunia (kelas 500 watt peak) ini memilih untuk kembali mengabdi pada negeri sakura.


3. Warsito Purwo Taruno


Kita juga punya seorang jenius di bidang kesehatan. Seorang pria penemu Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) untuk terapi kanker. Namanya adalah Warsito. Beliau menjadi yang tersisihkan berikutnya setelah status teknologinya terombang-ambing tak tentu haluan. Salah satu negara yang dengan antusias menerima penemuannya ini adalah Polandia. Tidak hanya Polandia yang tertarik dengan antikanker temuan Dr. Warsito, negara maju lainnya seperti Singapura, Kanada, Amerika Serikat, Malaysia, Rusia, Arab Saudi, serta India pun sangat tertarik dengan temuan ini.

Indonesia, yang merupakan tanah kelahiran, tanah tumpah darah baginya, No.

4. Khoirul Anwar


Smartphone merk apa yang kalian punya saat ini ? Apa sudah mendukung 4G ? Tau gak siapa penemu teknologi ini ?

Beliau adalah Khoirul Anwar, seorang pria asli Indonesia yang mengenyam pendidikan di negeri Sakura. Penemuannya ini telah dipatenkan oleh sebuah perusahaan besar asal jepang, dan sedang digunakan oleh raksasa teknologi China, Huawei Technology.

5. Yogi Ahmad Erlangga


Muda dan jenius, itulah kata yang tepat bagi mas Yogi. Beliau telah menyandang gelar doktor dari Universitas Ternama di Belanda (Universitas Teknologi Delft). Beliau merupakan seorang ilmuwan matematika. Rumus brilian yang ditemukannya telah membuat para insinyur minyak bisa bekerja lebih cepat dan dengan akurasi yang tinggi. Kalau di Indonesia kira-kira jadi apa yah. ? Mungkin hanya sebuah jurnal yang lapuh dimakan rayap di sebuah perpustakaan.

Cukup 5 orang aja yah, bukannya apa-apa. Gak enak aja kalau sampai ada orang yang bekerja di pemerintahan sektor bersangkutan membaca artikel ini, ntar mereka malah jadi ngerasa bersalah. Kan bisa makin goyang negeri kita yang tercinta ini. 

No Comment to " Inilah Derita Pahit Para Ilmuwan Indonesia Yang Tidak Dihargai Di Tanah Kelahirannya "